Jumat, 18 April 2014

PEMERIKSAAN FISIK 

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
            Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil pemeriksaan akan dicatat dalam rekam medis. Rekam medis dan pemeriksaan fisik akan membantu dalam penegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan pasien.
            Biasanya, pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis, mulai dari bagian kepala dan berakhir pada anggota gerak. Setelah pemeriksaan organ utama diperiksa dengan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi, beberapa tes khusus mungkin diperlukan seperti test neurologi.
            Dengan petunjuk yang didapat selama pemeriksaan riwayat dan fisik, ahli medis dapat menyususn sebuah diagnosis diferensial,yakni sebuah daftar penyebab yang mungkin menyebabkan gejala tersebut. Beberapa tes akan dilakukan untuk meyakinkan penyebab tersebut.
Sebuah pemeriksaan yang lengkap akan terdiri diri penilaian kondisi pasien secara umum dan sistem organ yang spesifik. Dalam prakteknya, tanda vital atau pemeriksaan suhu, denyut dan tekanan darah selalu dilakukan pertama kali.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1.  Konsep Teori
            Pemeriksaan fisik merupakan peninjauan dari ujung rambut sampai ujung kaki pada setiap system tubuh yang memberikan informasi objektif tentang klien dan memungkinkan perawat untuk mebuat penilaian klinis. Keakuratan pemeriksaan fisik mempengaruhi pemilihan terapi yang diterima klien dan penetuan respon  terhadap terapi tersebut.(Potter dan Perry, 2005)
Pemeriksaan fisik dalah pemeriksaan tubuh klien secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang dianggap perlu, untuk memperoleh data yang sistematif dan komprehensif, memastikan/membuktikan hasil anamnesa, menentukan masalah dan merencanakan tindakan keperawatan yang tepat bagi klien. ( Dewi Sartika, 2010)
Adapun teknik-teknik pemeriksaan fisik yang digunakan adalah:
1.      Inspeksi
            Inspeksi adalah pemeriksaan dengan menggunakan indera penglihatan, pendengaran dan penciuman. Inspeksi umum dilakukan saat pertama kali bertemu pasien. Suatu gambaran atau kesan umum mengenai keadaan kesehatan yang di bentuk. Pemeriksaan kemudian maju ke suatu inspeksi local yang berfokus pada suatu system tunggal atau bagian dan biasanya mengguankan alat khusus seperto optalomoskop, otoskop, speculum dan lain-lain. (Laura A.Talbot dan Mary Meyers, 1997) Inspeksi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan (mata atau kaca pembesar). (Dewi Sartika, 2010)
            Fokus inspeksi pada setiap bagian tubuh meliputi : ukuran tubuh, warna, bentuk, posisi, kesimetrisan, lesi, dan penonjolan/pembengkakan.setelah inspeksi perlu dibandingkan hasil normal dan abnormal bagian tubuh satu dengan bagian tubuh lainnya.
2. Palpasi
            Palpasi adalah pemeriksaan dengan menggunakan indera peraba dengan meletakkan tangan pada bagian tubuh yang dapat di jangkau tangan. Laura A.Talbot dan Mary Meyers, 1997)
Palpasi adalah teknik pemeriksaan yang menggunakan indera peraba ; tangan dan jari-jari, untuk mendeterminasi ciri2 jaringan atau organ seperti: temperatur, keelastisan, bentuk, ukuran, kelembaban dan penonjolan.(Dewi Sartika,2010)
Hal yang di deteksi adalah suhu, kelembaban, tekstur, gerakan, vibrasi, pertumbuhan atau massa, edema, krepitasi dan sensasi.
3. Perkusi
            Perkusi adalah pemeriksaan yang meliputi pengetukan permukaan tubuh unutk menghasilkan bunyi yang akan membantu dalam membantu penentuan densitas, lokasi, dan posisi struktur di bawahnya.(Laura A.Talbot dan Mary Meyers, 1997) 
 Perkusi adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk bagian permukaan tubuh tertentu untuk membandingkan dengan bagian tubuh lainnya (kiri/kanan) dengan menghasilkan suara, yang bertujuan untuk mengidentifikasi batas/ lokasi dan konsistensi jaringan. Dewi Sartika, 2010)
4. Auskultasi
            Auskultasi adalah tindakan mendengarkan bunyi yang ditimbulkan oleh bermacam-macam organ dan jaringan tubuh.(Laura A.Talbot dan Mary Meyers, 1997) 
 Auskultasi Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh. Biasanya menggunakan alat yang disebut dengan stetoskop. Hal-hal yang didengarkan adalah : bunyi jantung, suara nafas, dan bising usus.(Dewi Sartika, 2010)
 Dalam melakukan pemeriksaan fisik, ada prinsip-prinsip yang harus di perhatikan, yaitu sebagai berikut:
a.      Kontrol infeksi
Meliputi mencuci tangan, memasang sarung tangan steril, memasang masker, dan membantu klien mengenakan baju periksa jika ada.
b.      Kontrol lingkungan
Yaitu memastikan ruangan dalam keadaan nyaman, hangat, dan cukup penerangan untuk melakukan pemeriksaan fisik baik bagi klien maupun bagi pemeriksa itu sendiri. Misalnya menutup pintu/jendala atau skerem untuk menjaga privacy klien
1.      Komunikasi (penjelasan prosedur)
2.      Privacy dan kenyamanan klien
3.      Sistematis dan konsisten ( head to toe, dr eksternal ke internal, dr normal ke abN)
4.      Berada di sisi kanan klien
5.      Efisiensi
6.      Dokumentasi
2.2.  Tujuan Pemeriksaan Fisik
Secara umum, pemeriksaan fisik yang dilakukan bertujuan:
  1. Untuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien.
  2. Untuk menambah, mengkonfirmasi, atau menyangkal data yang diperoleh dalam riwayat keperawatan.
  3. Untuk mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosa keperawatan.
  4. Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan penatalaksanaan.
  5. Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan.
Namun demikian, masing-masing pemeriksaan juga memiliki tujuan tertentu yang akan di jelaskan nanti di setiap bagian tibug yang akan di lakukan pemeriksaan fisik.
2.3.   Manfaat Pemeriksaan Fisik
         Pemeriksaan fisik memiliki banyak manfaat, baik bagi perawat sendiri, maupun bagi profesi kesehatan lain, diantaranya:
  1. Sebagai data untuk membantu perawat dalam menegakkan diagnose keperawatan.
  2. Mengetahui masalah kesehatan yang di alami klien.
  3.  Sebagai dasar untuk memilih intervensi keperawatan yang tepat
  4. Sebagai data untuk mengevaluasi hasil dari asuhan keperawatan
2.4.   Indikasi
Mutlak dilakukan pada setiap klien, tertama pada:
  1. klien yang baru masuk ke tempat pelayanan kesehatan untuk di rawat.
  2. Secara rutin pada klien yang sedang di rawat.
  3. Sewaktu-waktu sesuai kebutuhan klien
2.5.    Prosedur pemeriksaan fisik
          Persiapan
a.       Alat
            Meteran, Timbangan BB, Penlight, Steteskop, Tensimeter/spighnomanometer, Thermometer, Arloji/stopwatch, Refleks Hammer, Otoskop, Handschoon bersih ( jika perlu), tissue, buku catatan perawat.
Alat diletakkan di dekat tempat tidur klien yang akan di periksa.
b.      Lingkungan
            Pastikan ruangan dalam keadaan nyaman, hangat, dan cukup penerangan. Misalnya menutup pintu/jendala atau skerem untuk menjaga privacy klien
c.    Klien (fisik dan fisiologis)
Bantu klien mengenakan baju periksa jika ada dan anjurkan klien untuk rileks.
A)    Prosedur Pemeriksaan
  1. Cuci tangan
  2. Jelaskan prosedur
  3. Lakukan pemeriksaan dengan berdiri di sebelah kanan klien dan pasang handschoen bila di perlukan
  4. Pemeriksaan umum meliputi : penampilan umum, status mental dan nutrisi.
Posisi klien : duduk/berbaring
Cara : inspeksi
  1. Kesadaran, tingkah laku, ekspresi wajah, mood. (Normal : Kesadaran penuh, Ekspresi sesuai, tidak ada menahan nyeri/ sulit bernafas)
  2. Tanda-tanda stress/ kecemasan (Normal :)Relaks, tidak ada tanda-tanda cemas/takut)
  3. Jenis kelamin
  4. Usia dan Gender
  5. Tahapan perkembangan
  6. TB, BB ( Normal : BMI dalam batas normal)
  7. Kebersihan Personal (Normal : Bersih dan tidak bau)
  8. Cara berpakaian (Normal : Benar/ tidak terbalik)
  9. Postur dan cara berjalan
  10. Bentuk dan ukuran tubuh
  11. Cara bicara. (Relaks, lancer, tidak gugup)
  12. Evaluasi dengan membandingkan dengan keadaan normal.
  13. Dokumentasikan hasil pemeriksaan
B)    Pengukuran tanda vital (Dibahas kelompok 2 lebih dalam)
Posisi klien : duduk/ berbaring
  1. Suhu tubuh (Normal : 36,5-37,50c)
  2. Tekanan darah (Normal : 120/80 mmHg)
  3. Nadi
a)     Frekuensi = Normal : 60-100x/menit ; Takikardia: >100 ; Bradikardia: <6 span="">
b)     Keteraturan= Normal : teratur
c)     Kekuatan= 0: Tidak ada denyutan; 1+:denyutan kurang teraba; 2+: Denyutan   
         mudah teraba, tak mudah lenyap; 3+: denyutan kuat dan mudah teraba
4.      Pernafasan
a)     Frekuensi: Normal= 15-20x /menit; >20: Takipnea; <15 bradipnea="" span="">
b)     Keteraturan= Normal : teratur
c)      Kedalaman: dalam/dangkal
d)     Penggunaan otot bantu pernafasan: Normal : tidak ada
        setelah diadakan pemeriksaan tanda-tanda vital evaluasi hasil yang di dapat dengan
        membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang
        didapat.
C)    Pemeriksaan kulit dan kuku
Tujuan
      1)     Mengetahui kondisi kulit dan kuku
      2)     Mengetahui perubahan oksigenasi, sirkulasi, kerusakan jaringan setempat, dan hidrasi.
Persiapan
      1)     Posisi klien: duduk/ berbaring
      2)     Pencahayaan yang cukup/lampu
      3)      Sarung tangan (utuk lesi basah dan berair)
Prosedur Pelaksanaan
a. Pemeriksaan kulit\
·         Inspeksi : kebersihan, warna, pigmentasi,lesi/perlukaan, pucat, sianosis, dan ikterik.
Normal: kulit tidak ada ikterik/pucat/sianosis.
·         Palpasi : kelembapan, suhu permukaan kulit, tekstur, ketebalan, turgor kulit, dan   edema.
Normal: lembab, turgor baik/elastic, tidak ada edema.
setelah diadakan pemeriksaan kulit dan kuku evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
b.     Pemeriksaan kuku
·         Inspeksi : kebersihan, bentuk, dan warna kuku
Normal: bersih, bentuk normaltidak ada tanda-tanda jari tabuh (clubbing finger), tidak ikterik/sianosis.
·         Palpasi : ketebalan kuku dan capillary refile ( pengisian kapiler ).
Normal: aliran darah kuku akan kembali < 3 detik.
setelah diadakan pemeriksaan kuku evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
c.         Pemeriksaan kepala, wajah, mata, telinga, hidung, mulut dan leher
  Posisi klien : duduk , untuk pemeriksaan wajah sampai dengan leher perawat  
  berhadapan dengan klien
D)    Pemeriksaan kepala, wajah, mata, telinga, hidung, mulut dan leher
1.   Pemeriksaan kepala
Tujuan
      a)     Mengetahui bentuk dan fungsi kepala 
      b)     Mengetahui kelainan yang terdapat di kepala 
Persiapan alat
     a)     Lampu
     b)     Sarung tangan (jika di duga terdapat lesi atau luka)
Prosedur Pelaksanaan
·         Inspeksi : ukuran lingkar kepala, bentuk, kesimetrisan, adanya lesi atau tidak, kebersihan rambut dan kulit kepala, warna, rambut, jumlah dan distribusi rambut.
Normal: simetris, bersih, tidak ada lesi, tidak menunjukkan tanda-tanda kekurangan gizi(rambut jagung dan kering)
·         Palpasi : adanya pembengkakan/penonjolan, dan tekstur rambut.
·         Normal: tidak ada penonjolan /pembengkakan, rambut lebat dan kuat/tidak rapuh.
setelah diadakan pemeriksaan kepala evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat.
2.          Pemeriksaan wajah
·         Inspeksi : warna kulit, pigmentasi, bentuk, dan kesimetrisan.
Normal: warna sama dengan bagian tubuh lain,  tidak pucat/ikterik, simetris.
·         Palpasi : nyeri tekan dahi, dan edema, pipi, dan rahang
·         Normal: tidak ada nyeri tekan dan edema.
setelah diadakan pemeriksaan wajah evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
3.          Pemeriksaan mata
Tujuan
     a)     Mengetahui bentuk dan fungsi mata
     b)     Mengetahui adanya kelainan pada mata.
Persiapan alat
    a)     Senter Kecil
    b)     Surat kabar atau majalah
    c)      Kartu Snellen
    d)     Penutup Mata
    e)     Sarung tangan

Semoga bermanfaat gais :)
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


Konsep Manusia 
1.Makhluk Biologis 
     Yaitu manusia tersusun atas sistem orgab tubuh yang dfigunakan untuk mempertahankan hidupnya , mulai dari lahir , tumbuh kembang sampai meninggal .
2.Makhluk Fisiologis 
     Yaitu manusia mempunyai struktur kepribadian, tingkah laku sebagai manivestasi kejiwaan dan kemampuan berfikir serta mencerdaskan .
3.Makhluk Sosial
      Yaitu manusia perlu hidup bersama orang lain, saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan dan tuntunan hidup , mudah dipengaruhi hidup serta dituntut untuk bertingkah laku sesuai dengan harapan dan norma yang ada .
4.Makhluk Spiritual
       Yaitu manusia memiliki keyakinan, pandangan hidup, dan dorongan hidup yang sejalan dengan keyakinan yang dianutnya .


Menurut "Jean Waston" Kebutuhan dasar manusia adalah :

Kebutuhan untuk bertahan hidup (biofisikal)
-Makanan
-Eliminasi
-Ventilasi

Kebutuhan fungsional (Psikofisikal) :
-Berprestasi
-Benafiliasi

Kebutuhan untuk berkembang (intrapersonal-interpersonal) :
-Aktualisasi Diri